Rabu, 08 November 2023

Sinister Stories

Webtoon ini nggak masuk ke halaman favoritku, namun menurutku ia mempunyai cerita yang menarik, yang wajib kalian baca. Webtoon ini bergenre horor dan tiap episode nya, ia membagikan cerita yang berbeda-beda. Aku suka webtoon jenis kayak gitu. 

Episode yang aku suka itu "Kamar Mandi".

Menurutku tokoh yang ada di dalamnya itu kasihan banget. Semua cuman berawal dari si tokoh perempuan yang hanya ingin membersihkan rumahnya. Dia sudah membersihkan tiap bilik apartemen nya. Dan baru saja selesai membasuh piring, ia ingin lanjut membersihkan kamar mandinya. Sambil mendengar podcast dari handphone yang ia taruh dimeja, ia pun beranjak ke kamar mandi, menutup pintu, dan mulai membersihkan tiap perabotan yang ada. 

Begitu masuk, ada bangkai tikus yang sangat mengusik hidungnya, busuk. Ia pun hendak mengambil pencapit yang tertinggal diluar. Disitulah ia sadar pintu kamar mandi apartemen yang ia tinggali, macet. Berpikir cepat, ia pun berencana untuk menelpon 112. Sialnya, ia baru teringat, handphone nya ada di meja dekat tempat cuci piring. Beberapa hari sudah ia lalui, rasa lapar pun makin menusuk. Susah payah ia tahan agar tidak memakan bangkai tikus yang masih kaku diam di bawah wastafel. 

Di part ini menurutku lumayan seru. Jikalau kalian ga mau kena spoiler, jangan baca disini, baca langsung aja di webtoonnya. 

Singkat cerita, ia ditemukan oleh para kru penyelamat dan ibunya. Saking merasa lapar, ia pun meminta daging pada ibunya, dan menggigit potongan daging tersebut. Sialnya, halusinasi telah merasuki nya. Ia pun menggigit lengan yang tadi ia kira potongan daging lezat. Sampai akhir, pada hari ketiga puluh, masih belum ada orang yang menemukan nya. 

Aku suka cerita ini. Kasihan aja sama si perempuan yang mati itu. Dia itu sudah nggak lulus CPNS, ditinggal temennya karena ia harus fokus belajar ujian. Herannya pun, ibunya nggak mencari anaknya yang jelas saja tidak bisa dihubungi selama hampir satu bulan. Ngenes banget, heran. Niat cuman bersihin kamar mandi, malah mati. 

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

About